Rabu, 06 Maret 2013

12. Bapa, Tuhan Yesus, Terima Kasih


Hari ini enam tahun yang lalu...


11 September 2006, TUHAN menuntun saya dan anak gadis saya keluar dari kota kecil tempat tinggal kami, kota yang sering digoncang teror bom, meninggalkan rumah dan pekerjaan menuju Makasar, karena hanya itu jurusan penerbangan keluar yang tersedia pada malam itu. Di airport, TUHAN menunjukkan satu per satu orang-orang yang disiapkan untuk berjaga-jaga apabila kami meninggalkan kota. Dan di dalam ruang tunggu airport, dengan suatu cara, kami dan seorang lagi kawan saya, memastikan bahwa seorang pria tidak dikenal akan “mengantar” kami sampai ke atas pesawat menuju Makasar. Bergandengan tangan saya dan anak saya menuju pesawat, hampir saja saya membatalkan keberangkatan kami, tapi saya langsung teringat pada wajah-wajah beku yang menyebar di sekitar bandara yang kami tinggalkan. Segera terlintas di kepala saya, lebih baik menghadapi satu orang, dari pada sekian banyak orang yang tidak dikenal dan jumlahnya tidak diketahui. Rasa damai seketika menyebar dalam hati, seiring dengan keputusan untuk tetap berangkat. Saya tahu, itu adalah pertanda bahwa TUHAN memimpin perjalanan ini.


Dalam kabin pesawat, saya sangat ingin mengetahui, bagaimana cara TUHAN akan meloloskan kami dari orang yang duduk beberapa baris di depan kami itu, sebab saya ingin bekerjasama dengan TUHAN. Saya takut berbuat kesalahan. Namun rasa ingin tahu saya, tidak mendapat jawaban. Hal itu membuat saya menjadi sedikit tegang. Lalu saya teringat, bahwa bukankah TUHAN telah menolong meloloskan saya dengan ketenangan yang begitu sempurna, justru ketika saya belum menyadari adanya bahaya? Pikiran ini membuat saya kembali damai. Percayalah kepada-Nya, saya mengulang-ulang kalimat ini, akhirnya saya menarik napas, menikmati menit-menit ketenangan yang diberikan TUHAN, melupakan apa yang akan terjadi nanti dan membiarkan TUHAN bertindak untuk kami (Maz 37:5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.)

Di bandara Hasanudin, tanpa rencana, saya melaporkan situasi yang kami hadapi kepada petugas keamanan, sangat melegakan, tanpa banyak bertanya mereka langsung mempercayai cerita saya. Setelah mendapat keterangan mengenai ciri-ciri orang yang dicurigai, dengan sigap salah seorang dari petugas keamanan, menarik lengan saya dan saya menarik lengan anak saya. beriring-iringan kami menuju pintu keluar yang berbeda dari yang digunakan penumpang lainnya. Tapi setibanya di depan pintu yang ditunjukkan oleh petugas keamanan itu, saya samasekali tidak bisa melangkahkan kaki. Sungguh malaikat TUHAN-lah yang telah menghalangi langkah saya sedemikian untuk tidak selangkahpun keluar dari bandara.

Diluar rencana, saya lalu mencari penerbangan domestik kemana saja untuk melanjutkan perjalanan, tapi semua jurusan penuh. Anak gadis saya yang takut pada ketinggian, memohon agar tidak melanjutkan perjalanan lagi malam itu. Petugas keamanan bandara lalu mengijinkan kami beristirahat  di ruangan ground handling salah satu perusahaan penerbangan. Sampai dini hari, berulang kali mereka melaporkan situasi di luar bandara. Orang dengan ciri-ciri yang kami sebutkan, masih berjaga di sekitar bandara. Bahkan dari hasil pengamatan petugas, selain telah “diantar” oleh seseorang sejak keberangkatan, kamipun “dijemput” oleh paling kurang lima orang pria. Petugas menggambarkan bagaimana mereka mencari kami seperti mencari jarum di dalam jerami, di antara arus penumpang turun. Dan karena tidak melihat kami keluar dari pintu, mereka tidak bergeser, tetap berjaga-jaga di sekitar bandara.

Saya berusaha menenangkan anak dan diri saya sendiri, yang mulai bertanya-tanya bagaimana dan kapan semua ini akan berakhir. Berulang kali, saya mengingatkan diri kami berdua, jika TUHAN telah menyelamatkan kami sebelum ini, bahkan sebelum kami menyadari adanya bahaya, TUHAN pasti akan terus menyelamatkan kami. Dia tidak akan meninggalkan siapapun di tengah jalan. TUHAN tidak bekerja setengah-setengah, karena TUHAN bukan-lah manusia, TUHAN adalah TUHAN dan Dia adalah setia. Yang dibutuhkan hanyalah; bersabar, biarkan TUHAN bertindak dengan cara-Nya. Detik-detik di dalam ruangan ground handling itu, adalah detik-detik pendidikan dari TUHAN yang amat berharga bagi kami. Disana, TUHAN mengajarkan apa arti “percaya” yang sesungguhnya dan apa arti “bersandar dengan segenap hati.”

Pagi hari, ketika anak saya ditemani petugas keamanan menuju ATM, dia melihat orang yang mengikuti kami sejak keberangkatan, berdiri persis berhadapan dengan pintu keluar, tetapi orang itu sedang memalingkan wajahnya ke arah yang lain. Malaikat TUHAN telah melindungi kami begitu rupa.

Pegawai  ground handling yang ruangannya kami pakai untuk menginap malam itu, dengan sungguh-sungguh mencari kursi bagi kami di semua penerbangan domestik  kemana saja. kira-kira  pukul 9.00 pagi, kami mendapat kabar, bahwa kami bisa ikut penerbangan jurusan Manado siang itu. Beberapa petugas ground handling, seorang diantaranya adalah petugas keamanan yang sejak semalam bersama-sama kami, bersikap amat baik, saya percaya mereka adalah perpanjangan tangan TUHAN, mereka mengantar kami sampai ke tangga pesawat. Kami terharu, waktu menegangkan yang dihabiskan bersama telah mengikat kami dalam kasih yang tidak terucapkan. Kasih ajaib yang ada di hati setiap manusia yang bertumbuh oleh YESUS KRISTUS. Kiranya TUHAN membalas kebaikan mereka.

Kami tiba di Manado siang itu, 12 September 2006 (Maz 64:6-11)

Jika keselamatan adalah karena perbuatan, maka saya adalah salah seorang yang samasekali tidak memiliki pengharapan.

Saya dibesarkan dalam keluarga Kristen Advent yang cukup taat. Namun saya seorang anak yang pemberontak; hamil diluar nikah, melahirkan, dan menikah di usia cukup muda. Saya memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Perkawinan saya kandas pada Agustus 1999 setelah diarungi selama tiga belas tahun. Ketika itu saya berusia tiga puluh empat tahun, bekerja sebagai seorang sekretaris, kemudian menjadi pembaca berita di televisi lokal dan mengelola sebuah cottage untuk disewakan. Saya bekerja dan bersenang-senang, menjalin affair dan mengkonsumsi obat-obatan.

Dengan gaya hidup seperti itu, meskipun tidak banyak diketahui orang, saya malu untuk ke gereja. Saya merasa tidak layak. Tapi seringkali saya pergi juga, dan pernah suatu kali karena tidak dapat menahan kerinduan untuk bertemu Tuhan di rumah-Nya.

Kemudian Tuhan memanggil saya perlahan-lahan. Anak perempuan saya terasa menjauhi saya. Ini membuat saya tertekan. Pekerjaan saya tidak berkembang karena saya terlalu sibuk dengan berhura-hura. Saya mulai merasa malu dengan semua yang saya lakukan dan mulai merenung bagaimana saya bisa sampai pada titik ini. "Saya telah meninggalkan Tuhan sangat jauh", itulah hasil perenungan saya. Dimulai dengan hamil diluar nikah, lalu pernikahan yang tidak berdasar pada takut akan Tuhan kemudian diakhiri dengan perceraian, meskipun firman Tuhan berkata: "Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Elohim, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6). Dan saya semakin jauh dari Tuhan.. jatuh dari dosa yang satu ke dosa yang lain. Saya melihat hidup saya begitu kacau dan saya tidak tahu bagaimana cara  memperbaikinya kembali.

Dalam hati ada satu keyakinan, bahwa bila saya kembali kepada Tuhan, maka kehidupan saya dapat dipulihkan. Tuhan menaruh di hati saya suatu keinginan yang sangat kuat untuk memperbaiki hidup saya, bertobat dan kembali kepada-Nya. Tapi hal itu tidak mudah. Pada saat itu saya menjalin hubungan gelap dengan seseorang yang sangat keras perangainya. Dia memiliki sepucuk pistol dan membawa pisau kemanapun dia pergi. Bahkan seseorang selalu membuntuti saya kemanapun. Saya tidak bisa keluar dari hubungan itu.


Saya mulai pergi ke gereja, mulai pelan-pelan meninggalkan cara hidup yang sia-sia dan belajar melakukan hal-hal yang benar, meskipun masih jatuh bangun, saya berusaha keras untuk memperbaiki hidup saya. Saya masih menjalin hubungan gelap. Itu membuat saya putus asa.


Suatu hari di bulan July 2006, di puncak putus asa, saya duduk termenung di ruang tamu kami, terpikir oleh saya, bahwa jika saya tidak dapat lagi memperbaiki kehidupan saya, apa gunanya hidup lebih lama.. adalah lebih baik bila saya mati saja. Tiba-tiba hati saya digerakkan oleh satu kata: "Berdoa". Saya bangkit,  masuk ke kamar dan berdoa. Saya memohon ampunan Tuhan. Saya berseru kepada-Nya, mohon pertolongan untuk dikeluarkan dari kehidupan yang penuh dosa. Saya tahu hanya Tuhan yang bisa melakukannya. Hari itu saya mengucapkan janji; jika Tuhan mau mengampuni saya, jika Tuhan mau meluruskan jalan saya, maka saya akan melakukan apapun yang Tuhan ingin saya lakukan untuk kemuliaan-Nya. Saya akan mengganti cara hidup lama yang sia-sia dengan hidup yang baru yang berguna untuk sesama manusia dan untuk Tuhan, dengan pertolongan Tuhan. Hari itu, saya menyerahkan diri untuk dipakai Tuhan sesuka hati-Nya untuk kesenangan-Nya. Seketika damai sejahtera memenuhi hati saya. Saya segera memuji Tuhan dan mengucap syukur.

Dua hari kemudian, terjadi suatu peristiwa dan orang yang memiliki hubungan gelap dengan saya itu mengeluarkan suatu pernyataan yang mengejutkan: "Sejak sekarang.. kita jadi saudara saja" Saya sangat terkejut, karena dua tahun saya menunggu keputusan seperti ini terjadi.Kemudian saya ingat doa saya dua hari sebelumnya. Tuhan ada! Ia mendengar doa saya! Ia menjawab! Saya menjadi sangat takut pada Tuhan.

Pada hari-hari berikutnya, mantan saya ini berusaha untuk merubah keputusan yang dibuatnya sendiri itu  tapi saya terus dengan teguh berpegang pada keputusan tersebut. Tuhan telah mendengar teriakan minta tolong yang keluar dari hati saya yang putus asa dan telah berkenan menjawabnya. Saya tidak berani bermain-main dengan jawaban Tuhan. Itu tidak ternilai harganya dan jika saya menyepelekannya, saya merasa hampir pasti, tidak akan memiliki kesempatan yang lain lagi.

Dia kemudian mulai mengancam saya, bahwa lebih baik bila saya mati daripada hidup. Dan dia bisa melenyapkan siapa saja yang dia mau dengan banyak cara yang tidak akan diketahui orang. Ajaib, tidak sedikitpun saya merasa takut. Saya hanya tersenyum dan dengan segera melupakan tanpa mengingat-ingatnya lagi.

Dua bulan kemudian, 9 September 2006, Saya yang tidak tahu apa-apa diselamatkan Tuhan dengan cara yang ajaib dari rancangan yang dia buat untuk mencelakakan saya.

Karena ruang gerak kami menjadi sempit, 11 September 2006, Tuhan menuntun saya dan anak saya keluar dari kota tempat tinggal kami dengan selamat.

Saya menjadi benar-benar takut kepada Tuhan. Saya tahu bahwa hidup saya selanjutnya ada dalam tangan-Nya. Saya tidak boleh menjauh dari-Nya sedikitpun. Saya terus menerus berdoa dan membaca firman Tuhan. Saya selalu berdoa agar Tuhan menuntun saya di jalan yang benar.

Karena saya bertobat, saya ingin benar-benar mengenal Dia. Ajar saya Tuhan, untuk mengenal-Mu. Bawa saya ke dalam kebenaran-Mu.. itulah doa saya berulang-ulang. Hal-hal yang tidak saya mengerti dalam firman-Nya saya tanyakan langsung kepada Tuhan dengan segenap hati.

Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. 12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; 13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.

2 Timotius 2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Elohim. Sebab barangsiapa berpaling kepada Elohim, ia harus percaya bahwa Elohim ada, dan bahwa Elohim memberi upah kepada orang yang bersungguh-sungguh mencari Dia.



21 Desember 2006, pagi hari, melalui Ulangan 4:15-16 dan Yohanes 14:6-7, Tuhan membuka kebenaran yang harus saya bagikan kepada umat Tuhan yaitu bahwa patung dan gambar yang mengumpamakan Yesus adalah berhala (Kabar Baik! Kedok Penipuan Iblis Dibuka, Kebenaran Yang Memerdekakan).  Saya segera mengerti bahwa inilah tugas yang harus saya kerjakan. Tuhan telah menyambut nazar yang saya ucapkan. Dan  inilah kehidupan saya sekarang.. membayar nazar syukur kepada Tuhan dengan membagikan kebenaran yang dibuka pada hari itu.

Kemudian Tuhan membuat saya mengetahui bahwa kebenaran itu merupakan kunci untuk membuka hikmat rahasia Elohim yang tersembunyi dalam Kisah 17:29-31. Hikmat rahasia yang membuktikan kebenaran Tuhan: keIlahian Yesus Kristus, kebangkitan-Nya, dan Ia yang membangkitkan Yesus Kristus terbukti kebenarannya (Kabar Baik! Keselamatan Datang! Selamat Oleh Kasih Karunia Melalui Iman). Yesus Kristus harus mati di kayu salib untuk mengerjakan hikmat rahasia ini (1 Korintus 2:7-8). Yang mana inilah kesaksian Yesus tentang kebenaran (Yohanes 5:36, 3:33, 18:37, Wahyu 19:10), yang mana inilah Injil kasih karunia Elohim (Kisah Para Rasul 20:24), satu-satunya Injil (Galatia 1:8-9), yang merupakan jalan keselamatan melalui pengampunan dosa (Lukas 1:77). Ini membuat saya tahu benar-benar, bahwa dengan demikian Tuhan  telah mengampuni dosa saya.


Puji Tuhan, semakin hari kebenaran menjadi semakin terang (Kebenaran Tuhan; Kerajaan Yang Tidak Tergoncangkan, SEKARANG ELOHIM MEMBERITAKAN KEPADA MANUSIA, BAHWA DIMANA-MANA SEMUA MEREKA HARUS BERTOBAT, INJIL KEKAL, KABAR BAIK!, YESUS KRISTUS TUHAN, "Saya Diutus Hanya Kepada Domba-Domba Yang Hilang Dari Umat Israel", Buanglah Ragi Yang Lama Itu, Bukan Pelangi Biasa, dan "...Tidak Ada Seorangpun Yang Datang Kepada Bapa Kalau Tidak Melalui Aku".

Habakuk 2:14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.


Puji Tuhan, oleh karena rahmat dan kasih setia-Nya, sekarang saya telah mengenal Tuhan yang saya sembah. Saya telah menerima keadilan-Nya. Dengan dibukanya kebenaran Kisah para rasul 17:29-31 dan hikmat rahasia Elohim yang tersembunyi dalam firman itu tersingkap, maka semua dosa saya pada masa kebodohan (Kisah Para Rasul 17:29-31), pada masa kesabaran Tuhan (Roma 3:25), pada masa perjanjian yang pertama (Ibrani 9:15) dihapuskan. Saya diselamatkan oleh kasih karunia karena iman yang ditimbulkan oleh pemberitaan Injil. Menjadi milik Yesus Kristus untuk selamanya. Telah dibeli, dan harganya sudah lunas dibayar. Saya mendapat kesempatan untuk hidup baru dengan perjanjian yang baru, yang disahkan dengan darah Anak Domba yang tidak bercacat dan tidak bercela (Lukas 22:20).

Ibrani 6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Elohim dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Elohim bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Ibrani 10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan akan kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. 27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

1 Petrus 1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. 18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Betapa saya sangat membutuhkan Tuhan. Saya tidak memandang remeh cobaan apapun yang saya temui. Saya bersandar pada kasih karunia Tuhan untuk mendapat kemenangan. Kebenaran bahwa Elohim telah menebus saya dengan darah Kristus yang sangat berharga, seperti anak domba yang tidak bercacat dan tidak bercela, dengan penderitaan yang tidak terperi yang harus ditanggung-Nya.. Kebenaran bahwa saya telah diselamatkan oleh cinta yang sedemikian hebat.. memberi saya kekuatan yang sangat besar. Saya tidak mengatakan bahwa saat ini saya telah menjadi sempurna, tidak.  Apa yang saya alami adalah pergumulan berat meninggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru berlangsung terus menerus dari hari ke hari dengan pertolongan kekuatan yang tidak berasal dari diri saya sendiri (1 Petrus 1:3-7). Perjalanan saya masih panjang... mengejar keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan (1 Timotius 6:11), mengejar kekudusan (Ibrani 12:14).

Yakobus 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Elohim kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Hanya oleh kekuatan kasih karunia Tuhan.

2 Korintus 5:4 Sebab selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian yang baru itu tanpa menanggalkan yang lama, supaya yang fana itu ditelan oleh hidup. 5 Tetapi Elohimlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.

Terima kasih Tuhan.

Jika cerita hidup saya ini, yaitu bagaimana Tuhan sudah menyelamatkan saya, berguna untuk orang lain.. maka saya tidak malu untuk bersaksi bagi-Nya. Saya ingin semua orang tahu bahwa saya berterima kasih kepada Elohim YHWH dan Tuhan Yesus Kristus dengan segenap hati karena semua yang telah dilakukan-Nya dalam hidup saya sungguh tidak ternilai.

Mazmur 40:2 Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. 3 Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku, 4 Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Elohim kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.

Saya tidak malu akan injil kasih karunia Elohim, yaitu Injil Yesus Kristus yang harus saya beritakan karena itu benar. Dan orang akan berkata:

Yohanes 4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Saudara-saudaraku yang kekasih, dengan dibukanya kebenaran Kisah 17:29-31, serta hikmat rahasia dibaliknya.. hikmat rahasia yang olehnya Kristus harus mati di kayu salib (1 Korintus 2:7-8).. maka dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dengan sukacita sekarang diberitakan bahwa pertobatan dan pengampunan dosa telah dimulai. Undangan ini disampaikan dalam bentuk tulisan berjudul: "...Tidak Seorangpun Yang Datang Kepada Bapa, Kalau Tidak Melalui Aku". Dimulai dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, gereja dari mana saya berasal (Lukas 24:47, 1 Petrus 4:17).

Yesaya 44:22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!

Yeremia 10:11 Beginilah harus kamu katakan kepada mereka: "Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini. 12 Tuhanlah yang menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya, yang menegakkan dunia dengan kebijaksanaan-Nya, dan yang membentangkan langit dengan akal budi-Nya. 13 Apabila Ia memperdengarkan suara-Nya, menderulah bunyi air di langit, Ia menaikkan kabut awan dari ujung bumi, Ia membuat kilat serta dengan hujan, dan mengeluarkan angin dari perbendaharaan-Nya. 14 Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, 15 semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. 16 Tidaklah begitu Dia yang menjadi bagian Yakub, sebab Dialah yang membentuk segala-galanya, dan Israel adalah suku milik-Nya; nama-Nya ialah TUHAN semesta alam!

Yesaya 44:8 Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Elohim selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!" 9 Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu. 10 Siapakah yang membentuk allah dan menuang patung yang tidak memberi faedah? 11 Sesungguhnya, semua pengikutnya akan mendapat malu, dan tukang-tukangnya adalah manusia belaka. Biarlah mereka semua berkumpul dan bangkit berdiri! Mereka akan gentar dan mendapat malu bersama-sama.

Yesaya 44:23 Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel.
Dengan pertolongan Tuhan, saya mendedikasikan hidup saya sampai pada akhirnya untuk menceritakan kasih-Nya dan semua perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya untuk menyelamatkan saya, menyelamatkan kita.



Dengan pertolongan Tuhan, saya mendedikasikan hidup saya sampai pada akhirnya untuk menceritakan kasih-Nya dan semua perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya untuk menyelamatkan saya, menyelamatkan kita. Tuhan kiranya menolong saya.


Tuhan, Engkau tidak memandang hina doaku, Engkau tidak memandang ringan teriakku minta tolong, Engkau telah berkenan menjawab. Maka saya meneguhkan kembali janji saya kepada-Mu. Pakailah saya sesuka hati-Mu, untuk kesenangan-Mu. Dengan pertolongan-Mu ya Tuhan, firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan suluh pada jalanku (Mazmur 119:105).


Mazmur 86:12 Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Elohimku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; 13 sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.




Bapa, Tuhan Yesus, Terima kasih.

11 September 2012
Sherly Grace Massie





Tidak ada komentar:

Posting Komentar