Di bawah ini adalah kutipan dari kesaksian "Kabar Baik! Kedok Penipuan Iblis Dibuka!, Kebenaran Yang Memerdekakan.:
"Sekarang
saya ingat hari itu, 24 Desember 2006, menjelang senja, udara sejuk dan
bersih karena hujan baru saja berhenti, ketika saya, anak, ipar dan
keponakan (saya ingat juga kemudian, hari itu seorang ibu anggota jemaat
Martadinata juga ada bersama kami) melintas di depan Mall Fantasi,
menuju pusat kota. Sambil menyetir, saya menengadah ke langit sore dan
terpaku kagum. Di langit, di depan mata kami berempat, terpampang
pemandangan langka yang keindahannya belum pernah saya saksikan.
Segumpal awan putih berkilat menyala oleh cahaya matahari senja yang
bersembunyi di belakangnya, dan satu pelangi kecil yang sangat indah
dengan ukuran yang tepat, melingkungi gumpalan awan keemasan itu. langit
di sekitar awan dan pelangi berwarna hijau kebiru-biruan, berkilauan
warna warni, seperti kulit mutiara. Di sebelah kanan bawah gumpalan awan
yang bercahaya tadi, ada gumpalan awan yang menyerupai pintu gerbang
dengan lorong yang terlihat menuju ke arah matahari di balik awan.
Cahaya matahari sore yang keemasan memancar indah keluar
dari gerbang awan tersebut. Saya belum pernah melihat pemandangan di
langit serupa itu sebelumnya. Kami menepi untuk menikmatinya
.
------------
Malam,
25 Juni 2012, saya mencari melalui google dan youtube, mungkin saja
ada seseorang yang melihat pemandangan yang sama pada hari itu, dan
mengabadikannya, dan mempublikasikannya lewat google atau youtube.. tapi
yang saya temukan adalah informasi tentang urutan terjadinya
pelangi. Ini sebagian informasi tsb.: "...pelangi hanya bisa
dinikmati dikala terjadi hujan dan sinar mata hari masih cerah tanpa
terhalang atau tertutup awan. Dan kita bisa melihatnya dari arah yang
berlawanan.
Misalnya ketika matahari sedang berada
di bagian barat, maka kita akan melihat pelangi di bagian timur.
Karena antara matahari dan mata atau posisi kita dan pusat busur
harus selalu berada di dalam satu kesatuan garis yang lurus.
-------------
Pelangi
di langit pada 24 Desember 2006, berada di atas matahari (bukan
dalam kesatuan garis lurus dengan matahari dan pelihat, tidak berada
pada arah berlawanan dengan matahari) Pelangi kecil itu melingkungi
matahari yang berselubungkan awan! (bukan matahari yang bersinar
cerah tanpa terhalang awan).
Sementara langit di
sekitarnya bersih berwarna biru kehijauan, berkilauan warna warni di
sana sini seperti pada kulit mutiara atau gelembung sabun. Di sebelah
kanan bagian bawah terdapat awan yang berbentuk pintu gerbang dengan
lorong yang menuju ke sumber cahaya, yaitu matahari yang berada di
balik awan. Dari lorong itu keluar sinar matahari keemasan yang
memancar cemerlang. Saya tidak melihatnya sendirian. Semua kami yang
berada dalam mobil melihatnya. Ibu Simbolon, seorang anggota jemaat
gereja Martadinata mengakui juga telah melihat pemandangan yang saya
gambarkan dalam kesaksian itu ketika melinatas di jalan yang sama
(dia lupa tanggalnya), dan dia berkata pada orang yang bersamanya
ketika itu: "lihat, itu ada surga kecil!"
Pelangi pada 24 Desember 2006 di langit Balikpapan bukan pelangi biasa.
"Dan
aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga,
berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama
seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api. Dalam tangannya ia
memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan
kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi." (Wahyu
10:1-2)
"Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut
dan di atas bumi, mengangkat tangan kanannya ke langit, 6 dan ia
bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah
menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan
laut dan segala isinya, katanya: "Tidak akan ada penundaan lagi! 7
Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu
apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia
Elohim, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu
para nabi." (Wahyu 10:5)
"Lalu aku mengambil kitab itu
dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa
manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi
pahit rasanya." (Wahyu 10:10)
“Setiap lembah harus
ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang
berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang
berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan
dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN
sendiri telah mengatakannya.” (Yesaya 40:4-5)
"Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja." (Wahyu 10:11)
“Sebab:
"Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya
seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi
firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman yang
disampaikan Injil kepada kamu.” (1 Petrus 1:24-25)
Sungguh ajaib Engkau ya Tuhan kami. Biarlah bibirku selalu menyanyikan puji-pujian bagi-Mu, sebab benar Engkau ya Tuhan!
"Oleh
firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya
segala tentaranya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan,
Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah. Biarlah segenap bumi takut
kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia"
(Mazmur 33:6-8)
"Biarlah segala yang bernafas memuji YHWH! HaleluYah!" (Mazmur 150:6)
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, saya bersaksi.
25 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar